Helvry Sinaga

Mengambil angle dermaga, sepertinya menjadi "keahlian" ku. Saya suka dengan suatu bidang yang lurus, terkesan tidak "nyeni" karena kaku sekali. Gambar ini diambil di suatu senja yang berlokasi di Danau Toba, di depan kamar tempat saya menginap. Sayang sekali, saya tidak mencoba dengan ISO yang berbeda, kelihatannya gambarnya kurang tajam dan warnanya tidak kontras. Andaikan saja ada perahu yang tertambat disitu, pasti manis sekali.


Helvry Sinaga
Masa anak-anak adalah masa yang paling bahagia. Masa dimana kejujuran, integritas dan idealisme bukanlah sesuatu istilah yang jauh panggang dari api. Pembentukan karakter dan watak bagi bekal mereka. Bagaimana mereka kelak dewasa, adalah cerminan bagaimana orangtua mendidiknya. Lalu, sudah siapkah kita menjadi orangtua? apakah harus orangtua yang mendidiknya?
Masa depan bangsa ini, ada di tangan mereka....






Helvry Sinaga
Ketika kita melihat birunya langit, putihnya awan, segarnya udara pagi, dan merdunya suara kicau burung, seharusnya kita sadar siapa yang menciptakannya? Adakah kita memelihara ciptaanNya itu?

Helvry Sinaga
Siapa yang memberi kehidupan?
Bukan matahari, bukan pula lampu-lampu kristal yang indah.
Tapi Tuhan yang empunya semesta ini.
Helvry Sinaga

Kadang, tanpa disadari dalam berhubungan dengan orang lain, kita telah melukai perasaan orang lain dengan kata-kata kita. Apakah itu lewat sms, email, telpon, atau bertemu langsung. Begitu juga diriku ketika merenungkan apa yang terjadi di hari-hari kemarin.
Karena terlalu bersemangat (kah?) sehingga lupa kalau teman bicara menjadi sedih/kecewa. Aku mungkin belum berbuat banyaka, namun hal itu menjadi pembelajaran bagiku bahwa menjadi dewasa adalah proses SETIAP HARI.

Warm regards,

thedreamer
Helvry Sinaga



Menyayangi makhluk Tuhan, bukti kita mengasihi Sang penciptanya bukan??
Helvry Sinaga
Tuhanlah yang memberi pertumbuhan, karena itu tidak usah khawatir...............Tenanglah jiwaku
Helvry Sinaga

jika jalan begitu lurus, apa tetap pilih jalan pintas??
Helvry Sinaga
seandaainya aku bisa terbang mencapai tingginya langi dan berbaring di atas awan. Merasakan betapa lembutnya usapan mentari........
way
Helvry Sinaga

ah.....jalan ini masih panjang, terlalu sia-sia jika dibuang percuma. aku hanya takut jika tidak dapat mengulangi kesempatan itu lagi.
Posted by Picasa
Labels: 0 comments | | edit post