Helvry Sinaga
Tiga lilin kita nyalakan....


Helvry Sinaga
dari lantai 8 Hotel Ibis Slipi, aku mengambil foto ini, cuman nggak tahu kenapa kok bisa kelihatan miring ya....

Tau ach........


Labels: 0 comments | | edit post
Helvry Sinaga

Gereja Protestan Maluku Maranatha, gereja tertua yang ada di Ambon. Gambar yang diambil pada Bulan November 2007 ketika sedang bertugas di Ambon. Bangunannya klasik, khas bangunan Eropa. Sayangnya aku belum sempat masuk ke dalamnya, karena tidak sempat.
One day I'll be there

Labels: , 0 comments | | edit post
Helvry Sinaga

Bongkar-bongkar isi laptop, ketemu file gambar ini ketika sedang tugas di Pandeglang. Ini masih sedikit contoh dari berapa banyaknya jalan rusak. Tidak tahu apa penyebabnya, apakah memang mutu material jalannya, atau karena alam.

Mudah-mudahan tidak terjadi kecelakaan.




Helvry Sinaga

Mengambil angle dermaga, sepertinya menjadi "keahlian" ku. Saya suka dengan suatu bidang yang lurus, terkesan tidak "nyeni" karena kaku sekali. Gambar ini diambil di suatu senja yang berlokasi di Danau Toba, di depan kamar tempat saya menginap. Sayang sekali, saya tidak mencoba dengan ISO yang berbeda, kelihatannya gambarnya kurang tajam dan warnanya tidak kontras. Andaikan saja ada perahu yang tertambat disitu, pasti manis sekali.


Helvry Sinaga
Masa anak-anak adalah masa yang paling bahagia. Masa dimana kejujuran, integritas dan idealisme bukanlah sesuatu istilah yang jauh panggang dari api. Pembentukan karakter dan watak bagi bekal mereka. Bagaimana mereka kelak dewasa, adalah cerminan bagaimana orangtua mendidiknya. Lalu, sudah siapkah kita menjadi orangtua? apakah harus orangtua yang mendidiknya?
Masa depan bangsa ini, ada di tangan mereka....






Helvry Sinaga
Ketika kita melihat birunya langit, putihnya awan, segarnya udara pagi, dan merdunya suara kicau burung, seharusnya kita sadar siapa yang menciptakannya? Adakah kita memelihara ciptaanNya itu?

Helvry Sinaga
Siapa yang memberi kehidupan?
Bukan matahari, bukan pula lampu-lampu kristal yang indah.
Tapi Tuhan yang empunya semesta ini.
Helvry Sinaga

Kadang, tanpa disadari dalam berhubungan dengan orang lain, kita telah melukai perasaan orang lain dengan kata-kata kita. Apakah itu lewat sms, email, telpon, atau bertemu langsung. Begitu juga diriku ketika merenungkan apa yang terjadi di hari-hari kemarin.
Karena terlalu bersemangat (kah?) sehingga lupa kalau teman bicara menjadi sedih/kecewa. Aku mungkin belum berbuat banyaka, namun hal itu menjadi pembelajaran bagiku bahwa menjadi dewasa adalah proses SETIAP HARI.

Warm regards,

thedreamer
Helvry Sinaga



Menyayangi makhluk Tuhan, bukti kita mengasihi Sang penciptanya bukan??