Helvry Sinaga
tidak ada yang istimewa dengan foto ini. Ini adalah gambar para pemimpin kerjasama perdagangan asia pasifik.
Yang membuat berbeda adalah rentang jauh foto dari orang paling kiri sampai orang paling kanan. Ada 22 orang yang bisa dipotret dalam satu bingkai. bearti panjang banget tuuuh. makin naksir aja punya wide lens. Hehehe




Helvry Sinaga
Dear pembaca, berikut ini adalah surat yang ditulis oleh teman seruangan saya. Kampung halamannya di Magelang. Seperti yang kita ketahui, bahwa meletusnya Merapi ikut melumpuhkan perekonomian masyarakat di sana. Selepas redanya Merapi, masalah baru muncul, yakni hilangnya sumber-sumber yang mendukung perekonomian keluarga mereka. Silahkan bagi yang berkeinginan membantu, bisa menghubungi beliau di bawah ini. Trimakasih.





YTH.
BAPAK/IBU, SAUDARA/I
DAN SAHABAT-SAHABAT

Assalam muallaikum dan salam damai,
Seperti kita ketahui bersama, bencana meletusnya gunung merapi telah terjadi hampir 3 minggu, dan masih belum pasti kapan akan berakhir.
Dari zona rawan bahaya 5 km kini telah diperluas jadi 20 km.
Kebetulan, kampung kelahiranku yang terletak di Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, dan berjarak sekitar 17 km dari Merapi tak luput bencana.

Keluarga, saudara, dan tetangga di kampungku juga telah 10 hari ini harus tinggal di pengungsian, karena ancaman lahar panas dan lahar dingin, serta abu vulkanik yang sangat tebal.
Meskipun masih beruntung karena tidak ada korban jiwa di kampungku, namun banyak rumah yang rusak tertimpa pohon tumbang, dan kebun salak hampir seluruhnya ambruk, serta pohon kelapa yang rusak/ambruk karena beratnya abu panas vulkanik. Padahal kebun salak dan pohon kelapa adalah sumber penghasilan utama warga (pohon kelapa diambil getahnya atau "dideres" untuk membuat gula merah). Dengan demikian banyak warga telah kehilangan pekerjaan, yang entah sampai kapan pohon-pohon tersebut bisa pulih dan bisa memberi rezeki kembali kepada warga.

Sampai dengan saat ini, menurut info dari saudara2 yang di pengungsian, memang untuk kebutuhan pangan di pengungsian telah tercukupi, meski dengan segala keterbatasan untuk air bersih dan listrik (telah 12 hari listrik di kecamatanku dan beberapa kecamatan lain di magelang mati).
Namun, yang membuat mereka makin sedih adalah hilangnya mata pencaharian, sejak dipengungsian mereka tidak bisa bekerja, dan otomatis mereka tidak bisa memperoleh penghasilan untuk mencukupi kebutuhan yang lain. Apalagi sampai saat ini juga belum jelas kapan merapi berhenti bergemuruh dan mengeluarkan awan panas dan abu.

Yang lebih memprihatinkan (bagiku), suatu saat nanti setelah kembali dari pengungsian, mereka harus makan apa dan mencukupi kebutuhan dengan apa, mengingat kebun dan pohon kelapa yang selama ini menjadi sumber penghasilan telah ambruk dan rusak. Entah harus menunggu berapa bulan kebun dan pohon itu bisa pulih kembali. Belum lagi mereka harus membersihkan rumah yang penuh abu dan memperbaiki yang rusak.

Untuk itu, melalui email ini, saya memohon kepada Bapak/Ibu, Saudara/i, dan Sahabat sekalian, kiranya berkenan untuk dapat membagi rezeki dan menyumbangkan kepada korban merapi, khususnya untuk saudara dan tetangga saya di kampung. Apabila Bapak/Ibu, Saudara/i, dan Sahabat berkenan dan percaya menyumbangkan melalui saya, mohon ditransfer melalui:
BNI Cabang Senayan : a.n. Sri Lestari No. 009-180-7529
Mohon apabila telah mentransfer, dapat memberitahukan kepada saya melalui SMS ke 081380807000 (nama dan jumlah), supaya memudahkan untuk administrasi dan pertanggungjawaban saya.

Bagi yang ingin menyumbangkan dalam bentuk lain (barang), silakan menghubungi saya.
Berapapun sumbangan ANDA, sangat berarti bagi yang membutuhkan.

TERIMA KASIH, SEMOGA SEGALA AMAL DAN IBADAH ANDA DITERIMA OLEH TUHAN YANG MAHA KUASA. AMIN, AMIN, AMIN.

HORMAT DAN SALAM SAYA
-- TARI ---
Helvry Sinaga

Minggu ini semua perhatian menuju ke Gunung Merapi. Seputaran Jawa Tengah dan Yogyakarta bersiap-siap untuk keadaan yang paling buruk. Bantuan dan solidaritas segera meluncur dari seluruh negeri. Minggu lalu saya dari sana, dan apa yang saya lihat itu sungguh membuat hati menangis. Bagaimana tidak, di sebuah SD berkumpul puluhan keluarga yang harus keluar dari kampungnya, untuk menghindari amukan si Merapi. Namun apa daya, walau dengan peringatan dini yang sudah diserukan oleh Pos Pengamatan Vulkanologi, tetap saja jatuh korban.

Saatnya bertindak, apapun itu..bertindaklah..tidak bisa tenaga, bantulah dengan uang dan materi, tidak bisa keduanya, berdoalah. Semoga Tuhan menghapus air mata mereka dengan sukacita.

Lakukanlah sesuatu..






Helvry Sinaga
Seperti gawean tahunan, orang-orang akan mudik pada saat lebaranl, berkumpul bersama dengan keluarga. Mudik semacam ritual khusus bagi setiap orang yang masih punya keterikatan dengan keluarga dan kampung halaman. Dari saya kecil dulu, di setiap stasiun televisi, pasti menyajikan bagaimana kondisi lallu lintas di berbagai terminal, bandara, maupun pelabuhan. Sejak dulu saya sudah dengar stasiun gambir, pelabuhan merak, dan cikampek. Sehingga suatu saat saya pernah melewati tempat-tempat tersebut serasa merasa pemudik.

Permasalahan klasik yang terus muncul setiap tahun adalah, lonjakan penumpang, praktik percaloan, kemacetan, kecelakaan. Saya bingung dengan manajemen transportasi negara ini. Mengapa tidak pernah semakin baik. Hampir dipastikan, tidak ada tahun yang terlewat tanpa korban jiwa. Apakah dengan fenomena mudik menunjukkan ketidakmerataan ekonomi dimana banyak orang merantau untuk mencari penghidupan yg lebih baik di kota besar? Sampai sekarang saya masih belum paham. Semoga pesta mudik tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Hati-hati bagi yang berpergian ke kampung halaman, semoga selamat dan sehat. Amin
Helvry Sinaga

cukup kaget ketika membaca salah satu blog seseorang yang menceritakan bahwa ia sangat diuntungkan dengan bersekolah di luar negeri. Buku-buku murah, banyak tempat-tempat yang tersedia untuk berburu buku murah. Selain itu, ia memiliki koleksi ebook yang cukup besar, yaitu kira-kira sebesar 350 Gb. Kadang kala aku merasa iri dengan orang-orang yang bersekolah dulu di kota besar. Di kota kecil kami, sulit mencari buku, apalagi buku murah. Yah bagaimana pun harus disyukuri, syukurlah sekarang tersedia internet yang merupakan perpustakaan yang maha luas. Satu hal penting lain, belajar tidak ada mengenal batas usia, dan tidak ada ukuran bagi kita untuk terus merasa cukup atas ilmu yang kita miliki. Belajarlah darimana saja.
Helvry Sinaga
senjaMu tak menyurutkan peluhku
hidup senantiasa berjuang
kuatkan aku ya Tuhan
Helvry Sinaga
Seorang teman, Renaldy Silaen, menawarkanku untuk menonton acara ini. Siapakah kelompokpaduan suara ini? Inilah paduan suara yang namanya sekarang sedang melejit, Philipina Madrigal Singer. Prestasinya European Grand Prix for Choral Singing tahun 1997 dan 2007. Satu-satunya paduan suara di dunia yang bisa menjuarai dua kali. Mengikuti diskusi yang ada mailing list paduan suara, Philipina memang sedang meroket namanya di dunia paduan suara. Paduan suara asal negeri ini banyak mengikuti kejuaraan paduan suara tingkat dunia.

Hal apa yang menarik disini? Orang philipina memiliki hobi paduan suara. Mereka punya jam-jam latihan yang ketat dan disiplin. Tidak harus berlatih di gedung yang berpendingin udara, mereka tetap setia mempelajari partitur yang diberikan. Untuk Indonesia, saya bisa mengumpamakannya seperti Manado. Manado sekarang juga sedang meljitnya paduan suara. Kompetisi paduan suara yang cukup sering memacu mereka untuk terus senantiasa berlatih dan mengembangkan paduan suara baru.

Sebagai mantan anggota paduan suara, saya sangat kehilangan momen-momen seperti berlatih, belajar vokal, membaca notasi, ketawaketawa, gladi resik, dan jam-jam dimana saya harus komitmen untuk berlatih bersama suara bass. Pengalaman suatu kali pada masa advent tahun lalu, dimana saya menonton gladi resik sebuah paduan suara di Medan. Hati saya terharu manakala ketika break, sang pelatih memberikan waktu untuk beristirahat sejenak. Para anggota paduan suara mengeluarkan tupperware atau botol aqua berisikan minuman. Lalu meminumnya. Suatu pemandangan yang tidak biasa bagi saya. Saat itu saya melihat, mereka memberikan bukan hanya suara, tapi hatinya. Mereka ada disana pasti dengan kesungguhan, saya tidak melihat ada snack yang disediakan panitia. Mereka dengan botol air minum dan setumpuk partitur. Bagi orang yang ingin "menghargai" paduan suara, saran saya, tontonlah sesi latihannya. Anda akan melihat performansi yang istimewa dibanding di atas panggung. Percayalah.
Helvry Sinaga
salju menghampar
kuhirup aroma gunung memenuhi paru-paru
mataku tidak dapat bercerita
kuteriakkan
luaaaaaaaar biaaaaaaaasaaa
Helvry Sinaga

Tuhan...
aku minta satu tempat di langitMu..
untuk menggantungkan cita-citaku
masihkah ada Tuhan?

Helvry Sinaga
percayalah..Jadi pengusaha ayam pada masa puasa dan lebaran sangat menguntungkan, karena orang akan banyak membeli:
1. telur ayam bisa bikin telur dadar
2. telur ayam untuk buat kue-kue
3. daging ayam buat opor

Mauu???