Helvry Sinaga
saat ini yang namanya Go Green sedang ngetrend. Bukan karena mau ikut-ikutan, tapi pada dasarnya karena keinginan untuk mengubah perilaku agar lebih menghargai dan memerhatikan lingkungan.

Kalau ditanya, apa untungnya sih orang Indonesia ikut-ikutan program seperti ini? bukankah yang pertama kali dan yang paling banyak merusak bumi ini adalah orang dari Barat sana? betul, tapi jangan lupa bahwa Indonesia menjadi negara potensial yang akan merusak lingkungan jika saja penduduknya semakin tidak terkendali. Sekarang saja dengan penduduk sekitar 220 juta apakah terjamin memiliki perilaku peduli terhadap lingkungan? saya tidak yakin. Tidak usah jauh. Bapak saya sendiri aja masih suka buang sampah plastik permen ke luar jendela mobil. Yah intinya, mengubah perilaku orang itu sulit. Sama dengan memberantas korupsi, kalau udah terbiasa, sudah balikin kebiasaannya. Tapi bagaimanapun, fakta menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan sudah sangat parah. Seberapa banyak sih peran pemerintah untuk memberikan edukasi pada rakyatnya? saya agak pesimis program itu cukup besar dan signifikan. Mari kita dukung dengan hal-hal yang sederhana saja dulu, misalnya:
1. membawa sendiri kantung plastik atau tas plastik jika berbelanja ke carefour/giant/hypermart.
2. jika tak banyak-banyak amat, tak perlu meminta kantung plastik kalau membeli pasta gigi, sabun mandi, sampo ke alfamart/indomaret, cukup ditenteng aja atau masukin ke tas.
3. Jika memungkinkan, sediakan satu tempat khusus untuk kertas bekas. Kertas bekas adalah kertas yang sudah diprint bagian sebelahnya, kita bisa gunakan bagian satu lagi untuk mencetak artikel-artikel yang kita inginkan.
4. Bijak menggunakan air. Penggunaan shower untuk mandi sangat mengefisienkan jumlah air. disamping itu, jangan tunda memperbaiki keran yang bocor karena banyak air yang terbuang disamping tagihan air yang mahal.
5. Sedapat mungkin gunakan alat listrik yang hemat energi. Pastikan tidak ada yang menyala tanpa digunakan.
6. Isi sendiri
0 Responses

Post a Comment