Helvry Sinaga
Seperti gawean tahunan, orang-orang akan mudik pada saat lebaranl, berkumpul bersama dengan keluarga. Mudik semacam ritual khusus bagi setiap orang yang masih punya keterikatan dengan keluarga dan kampung halaman. Dari saya kecil dulu, di setiap stasiun televisi, pasti menyajikan bagaimana kondisi lallu lintas di berbagai terminal, bandara, maupun pelabuhan. Sejak dulu saya sudah dengar stasiun gambir, pelabuhan merak, dan cikampek. Sehingga suatu saat saya pernah melewati tempat-tempat tersebut serasa merasa pemudik.

Permasalahan klasik yang terus muncul setiap tahun adalah, lonjakan penumpang, praktik percaloan, kemacetan, kecelakaan. Saya bingung dengan manajemen transportasi negara ini. Mengapa tidak pernah semakin baik. Hampir dipastikan, tidak ada tahun yang terlewat tanpa korban jiwa. Apakah dengan fenomena mudik menunjukkan ketidakmerataan ekonomi dimana banyak orang merantau untuk mencari penghidupan yg lebih baik di kota besar? Sampai sekarang saya masih belum paham. Semoga pesta mudik tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. Hati-hati bagi yang berpergian ke kampung halaman, semoga selamat dan sehat. Amin
3 Responses
  1. Ludugove Says:

    Mudik mudik.. Hehe..


  2. pinginnya...
    ya weslah, menikmati kesunyian jakarta ini saja.


  3. aini Says:

    aku ga mudik mas.....hampir setiap lebaran jarang mudik..mudiknya selalu desember deh...hehehe


Post a Comment