Helvry Sinaga
Great. Apakah logo J.CO terinspirasi dari Burung Merak ya
Gambar Merak Hijau (Pavo muticus muticus)
|
Helvry Sinaga
bebek bebek lucu. Teringat masa SMP, ketika dipercayakan memelihara anak bebek. Dulu harganya seekor seribu perak. Kami memeliharanya sampai besar. Dari sepuluh anak bebek, yang bertahan hingga besar dan bisa bertelur nggak nyampe setengahnya.
Sekarang kandangnya sudah kosong. Tidak ada yang memelihara bebek lagi. Tidak ada acara ambil telur bebek yang putih besar lagi tiap pagi. Ah..masa sudah berputar jauh...
|
Helvry Sinaga
|
Helvry Sinaga
Susahnya cari tempat makan/nongkrong yang waras di jakarta ini. Tentunya dengan harga yang bersahabat dengan kantong.
Lokasi: Cafe Deli, Menteng, Jakarta Pusat.
|
Helvry Sinaga
aih..pengen maen sepedaan lagih..
|
Helvry Sinaga
haduuuh...saya belum pernah ke Sabang.. mauuuuuuuu
|
Helvry Sinaga
Tabur-tuai, sebab-akibat, itu adalah hukum logis yang sudah diakui manusia dari zaman dahulu kala. Dan dalam banyak cerita, nilai-nilai luhur yang memberi pesan agar selalu bersyukur, mencukupkan diri, memberi, menghargai seharusnya menjadi bekal untuk "terjun" di dunia ini. Tapi lihatlah fakta sederhana: Cabe Mahal. Seperti gambar cabe di atas, itu akibat kena hama. Hama karena perubahan iklim. Kenapa terjadi perubahan iklim? karena pemanasan global. Kenapa terjadi pemanasan global? karena terjadi efek rumah kaca. Kenapa terjadi efek rumah kaca? Karena gas karbondioksida di atmosfer meningkat tajam. Kenapa gas karbondioksida meningkat tajam? karena hutan ditebang. Kenapa hutan ditebang? karena......(isilah sendiri)
Manusia..berhentilah serakah! engkau merusak ciptaan Tuhan ini dengan keserakahanmu.
|
Helvry Sinaga
masih ingat dulu ketika SMU, mecari buku pelajaran bekas di sebuah kawasan yang mirip Kwitangnya Senen. Di Medan, namanya adalah Titi Gantung. Berlokasi di dekat stasiun kereta api Medan dimana ada jembatan kecil yang menghubungkan jalan pasar Ikan Lama dengan daerah terminal Sambu. Pemandangan yang umum terjadi kala tahun ajaran baru seperti sekarang adalah, penuhnya daerah ini sepulang jam sekolah untuk mencari (pelengkap??) buku pelajaran di sekolah. Tawar menawar terjadi, namun jangan harap suasana tawar menawar seperti berbelanja buku di Shopping, Jogja. Rasa-rasanya saya sendiri merasa sedikit mual bila mengingatnya, karena tidak terbiasa dengan "marbada" hehehe...anyway, masa sekolah yang hampir saya tinggalkan selama sepuluh tahun, menyisakan sedikit banyak keterlibatan dengan buku, terutama buku pelajaran. Setelah bekerja, dan sembari menduduki bangku kuliah (kembali), saya bertekad tidak mau lagi tidak ada buku pelajaran. Harus ada, minimal fotokopi kalau nggak tersedia yang asli. Kalau ada pinjaman, why not ya kan? (Thanks for library in my office). Itu baru buku akademis, sementara buku di luar itu, saya hanya membeli jika waktu dan kesempatan bersinergi. ya entah itu sedang ada best seller, diskon, jalan-jalan ke toko buku, rekomendasi teman, dan rasa ingin tahu.
Pagi ini membaca review buku di atas oleh Anindita S Thayf, yang novelnya menjadi juara satu dalam Sayembara Dewan Kesenian Jakarta 2008. Review novelnya, Tanah Tabu saya tulis disini.Saya sependapat dalam tulisan beliau, saya kutip dari resensi atas buku ini. "Ada cerita di balik cerita. Inilah yang terjadi jika buku bisa berdiri sendiri. Ia selalu memberikan cerita baru setiap kali dibaca ulang." dan satu lagi quotenya yang saya beri highlight "Tanpa pembaca, buku hanyalah kumpulan kata bisu yang terpaksa pasrah pada nasib yang dijatuhkan padanya. Apakah berakhir sebagai pajangan, kertas bekas, kayu api, atau sesuatu yang mengubah dunia."
Cat. saya sendiri sering ngeliat buku ini di toko buku, namun belum niat untuk mbacanya apalagi belinya. hehehe...(tunggu pinjeman ajah)
|
Helvry Sinaga
Bagaimana rumah yang ideal menurut Anda? yang jelas, rumah adalah sumber inspirasi. Terserah bagaimana orang menilainya, namun kita sendiri merasa nyaman dan tenang tinggal di dalamnya. Ngomong-ngomong soal rumah, rumah seperti apa yang kau impikan?
|
Helvry Sinaga
Mungkin profesi yang tingkat kesabaranya paling tinggi adalah petani. Gagal panen tidak membuatnya menyerah..
Sabar ya bu
|