Helvry Sinaga
kemarin saya mengalami hal serupa juga. Ketika saya melihat indikator bensin di sepeda motor sudah pada bar 1, saya memutuskan untuk mengisi bensin. Akhir-akhir ini, jarak tempuh saya makin jauh saja. Jadi, mengisi bensin yang cuma 3 liter lebih sedikit pada sepeda motor saya agak lebih sering frekuensinya.

Pilihannya pada saat itu adalah beli pertamax atau tinggalkan lokasi SPBU. Saya tidak mau berpikir panjang lagi untuk mencari dimana lagi SPBU terdekat. Saya mengisi Pertamax sebanyak 10.ooo rupiah. Ternyata memang beda pakai pertamax. Saya merasa tarikan mesinnya lebih mulus. Tapi dipikir-pikir, mahal juga. Untuk Premium seliternya sebesar Rp4.500, sedangkan Pertamax seliternya Rp6.700. Saya mengisi sekitar 5 liter seminggu. Tinggal dihitung saja berapa selisihnya. Kadang saya berpikir kenapa transportasi di Jakarta ini mahal sekali? Jika naik kereta atau transportasi massal yang lain, kok nggak nyaman dan aman? pertanyaan besar yang pastinya sudah diketahui oleh pemerintah negeri ini, tapi kok nggak jalan-jalan sih? seperti kemuakan pada pelayanan publik sudah mulai akut parah.

tapi tanggung jawab kita sebagai penghuni bumi juga harus dilakukan. Paling tidak menghemat energi yang tersedia ini supaya ada warisan bagi penghuni bumi selanjutnya. mari berhemat.
2 Responses
  1. Anonymous Says:

    ayo ngeblog lagi...


  2. iya nih lut..
    yang blog ini belum kepegang lagih..
    sila berkunjung ke blog satunya

    helvry.multiply.com


Post a Comment