Helvry Sinaga
Judul: Pusara
Pengarang: Yovantra Arief

Sebuah siklus di muka bumi, orang merayakan kelahiran dan meratapi kematian. Tetapi mungkin itulah penyeimbang bumi. Bumipun tak akan sanggup menampung seluruh manusia sekaligus.

Si penulis memaparkan sebuah keadaan awal dimana peristiwa kematian meninggalkan duka mendalam. Kematian adik dari Togar, sahabat dekatnya, membuat "aku" memahami kesedihan yang dialami Togar. Sebelumnya ada kakek dan neneknya yang meninggal. Dan sebuah pemandangan yang memilukan ketika di depannya sebuah truk melindas pengemudi sepeda motor dan tewas seketika.


"Aku" terjebak dan seolah tidak melihat keindahan kehidupan. baginya, bayang-bayang kematian itu begitu dekat dan terasa mengancam. Sadar dan menghargai bahwa ada tangan-tangan yang siap merangkul dan mengajak berdansa sesungguhnya adalah anugerah yang luar biasa. Tuhan mengirimkan orang-orang untuk menghibur dan memberi kekuatan.

Cerpen ini mungkin begitu emosional. Terasa sekali titik baliknya ketika "Aku" bertemu dengan Asri. Mungkin Asri adalah tokoh penyelamat "aku" ketika keberanian mulai rapuh menjalani hidup. Mati adalah sebuah keniscayaan, namun alangkah sia-sianya bila hidup ini dipenuhi rasa takut dan tidak bahagia. Ada kebahagian kecil yang bisa dinikmati, bersyukur pada Pemberi Hidup.
0 Responses

Post a Comment